Minggu, 20 Maret 2011

manusia dan cinta kasih

CINTA..

Jika kita mendengar kata itu maka akan teringat pada satu definisi dasar yang berhubungan dengan perasaan yang mungkin dapat mengingatkan kita pada seseorang yang memiliki arti khusus dalam diri atau hidup kita. Perasaan itu "CINTA" pasti akan datang pada diri setiap manusia. Nurani setiap manusia pasti akan mengakui perasaan yang satu itu "CINTA" hanya saja mulutlah yang berkata bohong.
Cinta hanya datang pada makhluk Tuhan yang bernama manusia, karena pada diri setiap manusia akan selalu diimbangi oleh akal dan nafsu. Dan cinta tidak akan pernah datang pada makhluk Tuhan lainnya, karena mereka "makhluk Tuhan selain manusia" hanya memiliki nafsu saja atau bahkan tidak sama sekali.

Perasaan yang berawal dari pandangan mata hingga turun kehati merupakan bagian dari hidup dan kehidupan manusia, yang esensinya dapat melahirkan kreatifitas dan cipta atau hasil karya melalui proses akhir, yaitu tanggungjawab. Cinta pada dasarnya dapat dikatakan sebagai budaya yang menggunakan perasaan serta akal sehat.



Dari sebuah cinta dapat melahirkan satu bentuk seni yang dituangkan dalam goresan kertas dan kanvas seperti seni lukis dan gambar.
Dari sebuah cinta dapat melahirkan satu bentuk seni yang memadukan irama dan nada dalam satu dinamisasi yang dikenal sebagai lagu dan seni musik.
Dari sebuah cinta dapat melahirkan satu bentuk seni melalui goresan pena yang disebut sajak, pantun atau novel.
Dari sebuah cinta dapat melahirkan satu bentuk seni yang menggabungkan antara medisasi nada dan goresan pena yang melahirkan drama, film dan sebagainya.
Dan dari sebuah cintalah dapat melahirkan tanggung jawab, baik pada pasangan atau orang yang kita cintai atau pada yang lainnya.

Maka dari sebuah cintalah terlahir manusia-manusia baru yang menghuni alam semesta ini.


Ungkapan yang ditimbulkan dari satu kata cinta tentulah tidak dapat dilepaskan dari suatu media perantara yang dapat menggambarkan dan memvisualisasikan serta mendefinisikan tentang perasaan "CINTA" tersebut, baik melalui alat komunikasi "bahasa" yang melahirkan sajak, puisi dan lain sebagainya, atau bahkan yang mengiramakan nada dan shimpony.
Jika kita berbicara mengenai cinta maka itupun tidak dapat dipisahkan dengan unsur-unsur seni dan kebudayaan yang ada. Cinta sama dengan budaya yaitu suatu rasa, karya dan karsa.


Cinta bukanlah suatu monopoli orang dewasa saja, tetapi cinta juga dapat hadir pada anak kecil tanpa memandang siapa, dari mana, warna kulit, dan sebagainya. Karena cinta pada dasarnya merupakan suatu rasa yang sangat sulit untuk diungkapkan, baik dengan kata atau nada. Cinta itu sendiri tidak dapat dipisahkan dari kasih dan sayang, karena keduanya "antara kasih dan sayang" merupakan aplikasi lanjutan atau esensi dari sebuah kata cinta melalui beberapa kata dalam bentuk kasih, sayang, pemujaan dan lainnya yang kesemuanya akan dibalut dalam satu kata tingkat tinggi, yaitu tanggung jawab.
Cinta itu sendiri memiliki unsur-unsur yang mempengaruhinya. Dengan kata lain penunjang sebagai pembuktian dari pengorbanan karena cinta syarat akan pengorbanan.


Definisi tepat yang dapat menggambarkan tentang cinta sangatlah sulit untuk dijelaskan secara terperinci dan sempurna, karena jika api cinta sudah berkobar maka akan sangat sulit untuk dipadamkan. Cinta merupakan kekuatan spiritual yang dapat membangkitkan fungsi-fungsi kecerdasan emosional dan secara spiritualisasi dapat mengembangkan potensi-potensi orang yang sedang mengalaminya.




sumber : www.google.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar